Teknologi flyknit merupakan salah satu inovasi terbaik Nike dalam upaya menghasilkan bahan upper sepatu olahraga yang sangat ringan; melekat sesuai dengan kontur kaki dan dapat beradaptasi sesuai dengan pergerakan alamiah kaki bagaikan sebuah kaus kaki; serta memiliki ventilasi yang sangat baik. Sepatu berkonstruksi flyknit sangatlah populer karena selain memiliki struktur yang sangat menunjang performa dan kenyamanan, namun juga memiliki estetika yang sangat baik.
Cerita singkat
Teknologi ini diperkenalkan pada Februari 2012 dengan sepatu Nike Flyknit Trainer HTM dan Nike Flyknit Racer yang pertama kali menggunakan teknologi ini. Pada tahun berikutnya (2013) teknologi ini mulai diaplikasikan pada sebagian besar produk andalan sepatu olahraga Nike seperti Nike Free Flyknit, Nike Flyknit Lunar, Nike Flyknit Air Max, sampai akhirnya pada tahun 2014 teknologi ini diaplikasikan pada sepatu basket Nike Kobe 9 Elite.
Bagi yang ingin mengetahui kisah mengenai Nike flyknit dengan lebih lengkap silahkan membacanya sendiri di sini:
sneakernews.com/complete history nike sneakers flyknit technology.
complex.com/nike flyknit is the most stylish and innovative sneaker technology today.
Apa itu flyknit dan bagaimana proses pembuatannya?
Hasil rajutan (knitting) dari benang-benang yang menggunakan mesin rajut modern yang terkomputerisasi, menjadi selembar kain yang digunakan menjadi material upper sepatu olahraga Nike.
Pada gambar 1 tampak contoh rajutan konvensional untuk mempermudah pemahaman mengenai ‘rajutan’.
Gambar 1. Kain rajutan.
Konstruksi flyknit pada sepatu olahraga Nike
Penulis menggunakan salah satu pionir sepatu berkonstruksi flyknit: ‘Flyknit Racer‘ sebagai model demonstrasi.
Pada gambar 2 dibawah tampak konstruksi upper yang hanya terdiri dari selembar kain hasil rajutan. Bila anda perhatikan secara sekilas, konstruksi upper sepatu ini memiliki kerapatan rajutan yang berbeda-beda.
Gambar 2. Konstruksi flyknit pada Nike Flyknit Racer.
Pada area forefoot (gambar 3) terdapat struktur rajutan yang berkerapatan sangat rendah pada bagian atas (gambar 3: lingkaran merah) untuk menunjang fleksibilitas dan ventilasi secara maksimal.
Pada area di sekeliling lingkaran merah (gambar 3: panah hijau) terdapat struktur rajutan yang sedikit lebih rapat (namun masih tergolong berkerapatan rendah) untuk menunjang kekuatan kuncian area depan, sekaligus mendukung fleksibilitas dan ventilasi.
Sedangkan pada sekitar tepi area forefoot (gambar 3: panah kuning) menggunakan struktur rajutan yang paling rapat untuk menunjang kekuatan kuncian dan support secara maksimal ‘yang dapat ditunjang oleh bahan rajutan’.
Gambar 3. Struktur flyknit pada area forefoot.
Gambar 4. Struktur flyknit bagian atas area forefoot.
Gambar 5. Struktur flyknit bagian tepi area forefoot.
Pada perbatasan forefoot-midfoot terdapat struktur rajutan yang berkerapatan tinggi (gambar 6: lingkaran merah) karena pada area tersebut membutuhkan kualitas bahan yang dapat menunjang kekuatan kuncian dan support secara maksimal.
Gambar 6. Struktur flyknit pada peralihan area forefoot-midfoot.
Pada area midfoot tampak menggunakan struktur rajutan yang berkerapatan sangat rendah untuk menunjang fleksibilitas dan ventilasi secara maksimal (gambar 7).
Gambar 7. Struktur flyknit pada area midfoot.
Dengan struktur rajutan yang sangat berkerapatan rendah membuat bahan area midfoot memiliki daya regang yang sangat baik dan dapat melekat sesuai dengan kontur kaki.
*Bahan ini memiliki daya regang yang terbaik di jamannya.
Gambar 8. Struktur flyknit pada area midfoot yang sangat berkerapatan rendah.
Gambar 9. Bahan flyknit yang sangat berkerapatan rendah pada midfoot memilik daya regang yang sangat baik.
Gambar 10. Bahan flyknit yang sangat fleksibel dapat meregang dan melekat sesuai kontur kaki.
Gambar 11. Bahan flyknit yang fleksibel dapat dinikmati oleh semua tipe kaki (termasuk yang memiliki kaki lebar).
Pada struktur rajutan area midfoot terdapat flywire untuk menunjang kekuatan kuncian dan support pada dinding upper yang fleksibel (gambar 12: panah merah).
Gambar 12. Flywire pada struktur flyknit.
Pada area rearfoot tampak menggunakan struktur rajutan yang berkerapatan tinggi untuk menunjang support pada area tersebut (gambar 13). Pada struktur rajutan area rearfoot juga tampak flywire yang menjangkau area tersebut.
Gambar 13. Struktur flyknit pada area rearfoot.
Setelah menyimak pembahasan-pembahasan di atas mengenai flyknit, dapat disimpulkan bahwa sepatu olahraga dengan konstruksi tersebut memiliki kenyamanan yang sangat baik dan terkesan cukup ideal untuk diaplikasikan pada semua jenis sepatu olahraga. Benarkah demikian?
Bahan flyknit yang sangat fleksibel tidak memiliki tahanan yang cukup kuat untuk melindungi kaki terhadap benturan, hantaman, tumbukan, dan sejenisnya dari lingkungan di luar sepatu. Sehingga konstruksi flyknit kurang cocok untuk diaplikasikan pada sepatu olahraga yang membutuhkan perlindungan pada kaki terhadap benturan, misalnya basket, sepak bola, dan sebagainya.
Gambar 14. Bahan flyknit yang terlalu fleksibel kurang memiliki tahanan yang kuat untuk melindungi kaki.
Gambar 15. Konstruksi flyknit kurang memberikan perlindungan pada kaki terhadap tumbukan dan benturan dari lingkungan luar. Waspadalah agar tidak terinjak oleh sepatu orang lain.
Struktur flyknit kurang memiliki tahanan yang cukup kuat untuk menunjang kestabilan pijakan ke arah sisi lateral secara maksimal. Sehingga bahan sepatu ini kurang cocok untuk diaplikasikan pada sepatu cabang olahraga yang melakukan banyak pergerakan ke arah lateral, misalnya sepatu sepak bola dan basket.
Gambar 16. Struktur flyknit yang berkerapatan sangat rendah kurang memiliki tahanan yang cukup kuat untuk menunjang kestabilan pijakan ke arah sisi lateral secara maksimal.
Akan tetapi perlu diingat bahwa kelemahan bahan flyknit yang didemonstrasikan pada artikel ini menggunakan sepatu lari yang memang tidak terlalu menunjang kestabilan ke arah sisi lateral dan tidak membutuhkan proteksi terhadap trauma benturan. Sedangkan struktur sepatu cabang olahraga lainnya yang menggunakan bahan rajutan telah mengalami modifikasi sedemikian rupa sehingga memiliki kemampuan proteksi dan dapat menunjang kestabilan pijakan dengan cukup adekuat.
source : https://diarisepatubasket.org/2015/08/27/teknologi-nike-flyknit/