Tuesday, 26 April 2016

Mari mengenal VO2max, pengukur stamina atlet


VOLUME OKSIGEN Maximum (VO2Max)
A. Apa itu V02Max?
Dalam olahraga istilah VO2Max tentu bukanlah asing.Kenapa atlet apabila di test VO2Max begitu takut untuk melakukan dan mengetahui hasilnya?
VO2 max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2 max ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan.
Kita perlu ketahui juga faal dari tubuh manusia. Setiap sel membutuhkan oksigen untuk mengubah energi makanan menjadi ATP (Adenosine Triphosphate) yang siap pakai untuk kerja tiap sel yang paling sedikit mengkonsumsi oksigen adalah otot dalam keadaan istrahat. Sel otot yang berkontraksi membutuhkan banyak ATP. Akibatnya otot yang dipakai dalam latihan membutuhkan lebih banyak oksigen. Sel otot membutuhkan banyak oksigen dan menghasilkan CO2.

Kebutuhan akan Oksigen dan menghasilkan CO2 dapat diukur melalui pernafasan kita.
Tingkat Kebugaran dapat diukur dari volume Anda dalam mengkonsumsi oksigen saat latihan pada volume dan kapasitas maksimum. Kelelahan atlet yang dirasakan akan menyebabkan turunnya konsentrasi sehingga tanpa konsentrasi yang prima terhadap suatu permainan, sudah hampir dipastikan kegagalan yang akan diterima.

Cepat atau lambatnya kelelahan oleh seorang atlet dapat diperkirakan dari kapasitas aerobik atlet yang kurang baik. Kapasitas aerobik menunjukkan kapasitas maksimal oksigen yang dipergunakan oleh tubuh (VO2Max). Dan seperti kita tahu, oksigen merupakan bahan bakar tubuh kita. Oksigen dibutuhkan oleh otot dalam melakukan setiap aktivitas berat maupun ringan.
Dan semakin banyak oksigen yang diasup/diserap oleh tubuh menunjukkan semakin baik kinerja otot dalam bekerja sehingga zat sisa-sisa yang menyebabkan kelelahan jumlahnya akan semakin sedikit. VO2Max diukur dalam banyaknya oksigen dalam liter per menit (l/min) atau banyaknya oksigen dalam mililiter per berat badan dalam kilogram per menit (ml/kg/min). Tentu, semakin tinggi VO2 max, seorang atlet yang bersangkutan juga akan memiliki daya tahan dan stamina yang istimewa.

SEBERAPA PENTING VO2 MAX BAGI PESEPAKBOLA??
Seorang pemain sepakbola dengan nilai VO2MAX semakin tinggi, maka semakin bagus staminanya. Begitupun sebaliknya semakin rendah nilainya, semakin jelek stamina seorang pemain.Sangat mudah melihat perbandingan kedua hal tersebut. Rata-rata pemain eropa bisa berlari dengan power full 2×45 menit karena nilai VO2MAX mereka tinggi diatas rata-rata pemain Indonesia. Sedangkan para pemain timnas Indonesia kelihatan sekali stamina mereka jeblok setelah memasuki babak kedua karena nilai VO2MAX nya jauh dibawah para pemain Arsenal, Liverpool, Chelsea maupun Belanda yang pernah mereka lawan sebelum ini.Pernah semua pemain timnas Indonesia dites nilai VO2MAX nya tertinggi hanya dimiliki M. Taufiq yang mencapai 60. Makanya jelas kelihatan bagaimana taufik bisa menjelajahi lapangan dengan baik selama 2×45 menit.Standar pemain lokal Indonesia, biasanya nilai VO2MAX nya 56 sedangkan untuk pemain asing 60. Dengan nilai standar tersebut, masih banyak pemain timnas yang nilai nya masih dibawah standar. Ini menjadi PR tersendiri bagi klub Indonesia dan juga BTN untuk meningkatkan nilai VO2MAX pemain timnas. Karena disinilah salah satu letak kelemahan para pesepakbola Indonesia, staminanya tidak cukup kuat untuk mengarungi 90 menit pertandingan dengan tenaga prima.
B. CARA UNTUK MENGUKUR TINGKAT VO2 MAX SESEORANG
Ada beberapa cara untuk mengukur tingkat vo2max seseorang, diantaranya Metode Balke, Harvard step test, Beep Test, Test Cooper dll.
1. Test Cooper:
Cara Melakukan Cooper Test ( Lari 12 menit)
Perlengkapan: Lintasan lari 400 meter dan Stopwacth, pencatat jarak tempuh.
Pelari melakukan pemanasan (warm up) 10-15 menit,
Kemudian pelari berlari selama 12 menit dan dicatat jarak yang diempuhnya sampai dengan 100 m terdekat.
Setelah selesai berlari, pelari melakukan pendinginan (cooling down)
kemudian hasil yang ditempuh pelari selama 12 menit dicocokkan dengan tabel klasifikasi Cooper Test Rumus yang sering dipergunakan untuk pengukur Vo2max :
VO2max = Jarak yang ditempuh (meter) – 504.9) / 44.73.
contoh:
SumpahNikmat menit,jarak yang dicapai 2600 meter, Vo2max nya...
(2600 meter – 504.9) dibagi 44.73 = 46.83881 mls/kg/min.
Kemudian cocokkan dengan tabel klasifikasi Tes Cooper dibawah untuk mengetahui kategorinya.tabel klasifikasi dr. Kenneth Cooper :

Data VO2Max sesuai usia
Normative data for the Cooper Test

Age Excellent Above Average Average Below Average Poor
Male 13-14 >2700m 2400-2700m 2200-2399m 2100-2199m <2100m
Females 13-14 >2000m 1900-2000m 1600-1899m 1500-1599m <1500m
Males 15-16 >2800m 2500-2800m 2300-2499m 2200-2299m <2200m
Females 15-16 >2100m 2000-2100m 1700-1999m 1600-1699m <1600m
Males 17-19 >3000m 2700-3000m 2500-2699m 2300-2499m <2300m
Females 17-20 >2300m 2100-2300m 1800-2099m 1700-1799m <1700m

The following table rates performance for athletes:
Age Excellent Above Average Average Below Average Poor
Male 20-29 >2800m 2400-2800m 2200-2399m 1600-2199m <1600m
Females 20-29 >2700m 2200-2700m 1800-2199m 1500-1799m <1500m
Males 30-39 >2700m 2300-2700m 1900-2299m 1500-1999m <1500m
Females 30-39 >2500m 2000-2500m 1700-1999m 1400-1699m <1400m
Males 40-49 >2500m 2100-2500m 1700-2099m 1400-1699m <1400m
Females 40-49 >2300m 1900-2300m 1500-1899m 1200-1499m <1200m
Males >50 >2400m 2000-2400m 1600-1999m 1300-1599m <1300m
Females >50 >2200m 1700-2200m 1400-1699m 1100-1399m <1100m

2. Test Kebugaran Cardiovasculer atau ‘Beep Test'
Tujuan: Test ini mengukur kapasitas aerobik/kebugaran dan ketahanan cardiovasculer
Deskripsi:
• Test ini meliputi berlari terus menerus di antara dua garis yang berjarak 20 m selama terdengar suara beep yang sudah direkam sebelumnya. Itulah sebabnya test ini sering juga disebut ‘beep test'
• Atlet berdiri di belakang garis pertama menghadap ke garis kedua, dan mulai berlari sesuai aba-aba dari CD atau tape. Kecepatan pada start sangat lambat. Atlet terus berlari di antara kedua garis, berbalik arah bila terdengar suara beep yang sudah terekam. Sesudah sekitar satu menit, kecepatan suara beep akan bertambah, dan tenggang suara beep menjadi lebih cepat.
• Hal ini akan berlangsung terus per satu menit (level). Bila atlet belum mencapai garis pada waktu terdengar suara beep, dia harus menyelesaikannya dahulu baru kemudian berbalik dan berusaha menyesuaikan kecepatan larinya di antara dua beep. Demikian juga, apabila Atlet sudah mencapai garis sebelum terdengar beep, dia harus menunggu sampai terdengar beep.
• Tes dihentikan bila atlet dua kali gagal mencapai garis (kurang dari 2 meter) pada saat pembalikan dua kali berturut-turut. Waktu antara beep memendek setiap menit (level).
Ada beberapa versi test ini, tetapi versi yang banyak dipakai adalah yang dengan kecepatan lari 8,5 Km/ jam yang meningkat 0,5 Km/ jam setiap menit (variasi lain test ini)
Scoring:
Score atlet ditunjukkan dengan level dan jumlah lari bolak-balik yang dicapai sebelum mereka gagal menyesuaikan dengan rekaman beep. Score ini bisa dikonversikan ke dalam ‘VO2max equivalent score' dengan menggunakan tabel terlampir.
Standard:
Standard yang disyaratkan untuk Atlet Djarum adalah ‘Di atas Rata- rata' baik untuk pria maupun wanita.
Perlengkapan yang Diperlukan:
Tempat datar yang rata dan tidak licin, ‘marking cones' atau kapur, pita meteran (20m), ‘shuttle run CD, CD player dan lembar catatan.
Pertimbangan Tambahan:
Test ini adalah test maksimal yang membutuhkan tingkat kebugaran yang memadai. Test ini tidak dianjurkan untuk ‘atlet rekreasi' ataupun mereka yang memiliki gangguan kesehatan, cedera ataupun tingkat kebugaran yang rendah

coba liat gambar berikut:

source : mainbola.net

0 comments:

Post a Comment